Pemandangan yang asri nan sejuk nampak menyelimuti kawasan Popoh, karang yang di terjang ombak, perahu nelayan yang merapat dan berlayar, serta stand para penjual oleh-oleh yang berjajar di jalan setapak. Para wisatawan bisa masuk ke Pantai Popoh dengan membayar Rp. 12.000;/ orang dan bisa menikmati keindahan alam Pantai Popoh. Fasilitasnya mulai dari masjid, kamar mandi, tempat parkir kendaraan, sampai kantin cukup memadahi, sayang sekali kurang terawat dengan baik. Di sana juga terdapat pendopo Agung sebagai tempat istirahat para wisatawan, serta mesum Pantai Popoh yang terletak di depan Masjid. Ada juga jembatan di pinggir bukit yang menghubungkan pantai ini dengan Pantai Sidem, letaknya tak begitu jauh hanya terhalang oleh sebuah bukit gunung kapur. Jika di bandingkan dengan Sidem, Popoh jauh lebih bagus. Meseum pantai Popoh menyimpan sejuta sejarah mengenai kawasan daerah tersebut, di sana juga terdapat arca dan patung hewan-hewan di Indonesia serta arca para pemuka Agama. Hal ini menyimpan pesan tersirat bahwa di daerah tersebut di bangun sebuah pemerintahan yang di dalamnya tersusun atas berbagai agama sebagai aplikasi dari semboyan bangsa Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika.
Tak di ragukan lagi mengenai keindahan Pantai Popoh, tapi satu hal lagi yang belum semua orang mengetahui, yaitu Pantai Bebas Popoh. Untuk menuju ke sana memerlukan waktu sekitar setengah jam dari pantai utama Jalannya yang terjal dan menanjak menjadi sebuah kendala bagi para wisatawan. tapi kecapekan dan keletihan akan terbayarkan dengan adanya pemandangan indah yang di suguhkan di Laut Bebas pantai Popoh. Sayang sekali, hal yang serupa terulang kembali, yaitu keindahannya luntur ketika banyak sekali sampah di sekitar kawasan tersebut. Semuanya itu tidak sepenuhnya salah pemerintah, akan tetapi kesadaran para pengunjung juga patut di pertimbangkan.
Semoga kelak Pantai Popoh ini bisa lebih baik lagi dan bisa menjadi warisan dunia.
